Friday, May 20, 2011

PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN: PUSAT PENDAPATAN DAN PUSAT BIAYA

Pusat Pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban merupakan unit organisasi yang dikepalai oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas akivitas-aktivitas yang terjadi pada unit organisasi tersebut.
Sifat Pusat Pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban berguna untuk mewujudkan satu atau lebih tujuan, baik jangka pendek (objective) maupun jangka panjang (goal). Manajer senior memiliki sejumlah strategi untuk mencapai tujuan, sedangkan fungsi pusat pertanggungjawaban adalah untuk mengimplementasikan strategi tersebut.
Cara kerja pusat pertanggungjawaban, yaitu dengan mengubah input menjadi output.
Input: Sumber daya yang digunakan, diukur sebesar cost
Pekerjaan (work): Modal yang digunakan
Output: Barang atau jasa
Pusat pertanggungjawaban menerima input berupa bahan baku, tenaga kerja dan jasa. Dengan menggunakan modal kerja berupa modal seperti persediaan, piutang, peralatan, dan aktiva lainnya yang kemudian menghasilkan output berupa barang atau jasa. Kemudian output tersebut akan ditransfer pada pusat pertanggungjawaban lain yang berguna sebagai input atau akan dipasarkan sebagai output organisasi secara keseluruhan.
Hubungan antara Input dan Output
Hubungan input dan output bisa berbentuk sebab akibat dan langsung, misal departemen produksi. Bisa juga tidak secara langsung, misal biaya iklan. Bahkan untuk biaya riset bersifat ambiguous.
Mengukur Input dan Output
Input diukur sebesar cost, yaitu ukuran moneter dari jumlah sumber daya yang digunakan oleh pusat pertanggungjawaban. Mengukur output lebih sulit dibanding mengukur intput. Ukuran umum output adalah sebesar penjualan, tetapi akan sulit mengukur untuk biaya riset dan biaya iklan.
Efisiensi dan Efektivitas
Konsep input, output dan cost dapat digunakan untuk menjelaskan efisiensi dan efektivitas. Efisiensi adalah rasio output terhadap input, atau jumlah output per unit dari input. Suatu pusat pertanggungjawaban disebut efisien, jika menggunakan input lebih sedikit tetapi menghasilkan output sama, atau jika menggunakan input sama tetapi menghasilkan output lebih banyak.
Efisiensi biasanya diukur dengan cara membandingkan biaya-biaya aktual dengan standar. Namun metode ini mempunyai 2 kelemahan, yaitu:
  1. Biaya-biaya yang tercatat bukanlah tolok ukur terhadap sumber daya yang sebenarnya digunakan.
  2. Standar pada hakikatnya merupakan perkiraan tentang apa yang secara ideal harus tercapai dalam kondisi-kondisi yang ada.
Berbeda dengan efisiensi, yang ditentukan oleh hubungan antara input dengan output. Efektivitas ditentukan antara output yang dihasilkan oleh pusat pertanggungjawaban dengan tujuannya. Semakin besar output yang dihasilkan untuk tujuan perusahaan, makin efektif unit organisasi tersebut.
Kinerja pada masing-masing pusat pertanggungjawaban dinilai berdasarkan kriteria efisiensi dan efektivitas. Sebuah pusat pertanggungjawaban akan bersifat efisien jika melakukan hal-hal tertentu secara tepat, dan akan bersifat efektif jika melakukan hal-hal yang tepat.
Peranan Laba
Bagi perusahaan yang berorientasi laba yang memuaskan, maka laba merupakan tolok ukur efektivitas. Mengingat laba adalah selisih antara pendapatan (ukuran output) dan biaya (ukuran input), maka laba juga dapat digunakan sebagai tolok ukur efisiensi.
Jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban mempunyai empat jenis, yaitu pusat pendapatan, pusat biaya, pusat laba dan pusat investasi. Lihat exhibit 4.2.
Pusat Pendapatan
Pusat pendapatan merupakan pusat pertanggungjawaban yang outputnya diukur dalam bentuk uang. Pusat pendapatan merupakan unit-unit pemasaran/penjualan yang tidak memiliki wewenang untuk menetapkan harga jual dan tidak bertanggungjawab atas harga pokok barang-barang yang dipasarkan.
Pusat Biaya
Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang seluruh inputnya diukur dalam bentuk jumlah uang. Namun outputnya tidak diukur dengan cara yang sama. Ada 2 jenis pusat biaya, yaitu:
a. Pusat Biaya Teknis adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya mempunyai hubungan yang langsung dengan output yang dihasilkan. Contoh: bagian produksi. Karakteristiknya:
    • Inputnya dapat diukur dalam bentuk jumlah uang
    • Outputnya dapat diukur dalam bentuk fisik
    • Jumlah optimum dari input yang ingin diproduksi untuk satu ouput dapat diukur
b. Pusat Biaya Kebijakan adalah pusat biaya yang sebagian besar biaya yang terjadi tidak mempunyai hubungan yang erat dengan output yang dihasilkan. Contoh: bagian pemasaran, akuntansi dan riset.
Karakteristik Pengendalian Umum
Penyusunan Anggaran.
Pihak manajemen merumuskan anggaran biaya kebijakan dengan menentukan besar kecilnya pekerjaan yang harus diselesaikan. Pekerjaan yang dilakukan oleh pusat biaya kebijakan terbagi dalam dua kategori, yaitu: berkesinambungan (dari tahun ke tahun /continuing work) dan bersifat khusus (special work).
Teknik yang sering digunakan dalam penyusunan anggaran pusat biaya kebijakan adalah management by objectives, yaitu proses formal tentang usulan anggaran untuk mengerjakan tugas tertentu, dan pengukuran yang digunakan dalam evaluasi kinerja pusat biaya kebijakan.
Perencanaan yang dilakukan oleh pusat biaya kebijakan biasanya dengan 2 cara sebagai berikut:
1. Anggaran Inkremental (incremental budgeting). Menurut model ini, anggaran pusat biaya kebijakan didasarkan biaya yang sedang berlangsung dipakai sebagai titik tolaknya. Jumlah anggaran tersebut akan disesuaikan dengan tingkat inflasi, perubahan beban kerja yang diantisipasi, pekerjaan khusus, dan biaya berbagai pekerjaan dalam unit yang sama. Model ini memiliki dua kekurangan, yaitu: tingkat pengeluran dari pusat biaya kebijakan tidak diuji ulang dan manajer ingin meningkatkan pelayanan yang akan menuntut penambahan sumber daya.
2. Telaah Berbasis Nol (Zero-base Review). Pendekatan ini dengan membuat analisis menyeluruh dari masing-masing pusat biaya selama lima tahun yang lalu, kemudian dibuat dasar baru sebagai anggaran. Kelemahannya adalah menghabiskan waktu.
Variasi Biaya
Pusat biaya teknik sangat dipengaruhi oleh fluktuasi jangka pendek, berbeda dengan pusat biaya kebijakan.
Jenis Pengendalian Keuangan
Pengendalian keuangan pada pusat biaya teknik dilakukan dengan membuat biaya standar kemudian diabndingkan dengan biaya sesungguhnya. Hal ini berbeda dengan pusat biaya kebijakan, pengendalian keuangan didasarkan pada persetujuan manajer saat berpartisipasi menyusun perencanaan.
Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja pusat biaya teknik didasarkan pada kinerja keuangan, yaitu efisiensi tidaknya biaya sesungguhnya dibandingkan dengan biaya standar yang telah ditetapkan. Hal ini berbeda dengan pusat biaya kebijakan, pengukuran kinerja didasarkan pada kinerja nonkeuangan, misal kualitas jasa yang dihasilkan.
Pusat Administratif dan Pendukung
Pusat biaya administratif termasuk diantaranya manajemen kantor pusat, manajemen unit bisnis, dan manajer yang bertanggungjawab terhadap unit staf.
Permasalahan Pengendalian
Kesulitan dalam Mengukur Output. Kebanyakan output berupa saran dan jasa. Mengingat output tidak dapat diukur, tidak mungkin dipakai standar biaya untuk pengukuran kinerja keuangan, sehingga tidak dapat digunakan untuk mengukur efisien tidaknya kinerja.
Tidak Adanya Keselarasan Tujuan. Biasanya manajer administrasi berusaha untuk berfungsi dengan baik, kelihatannya selaras dengan tujuan perusahaan. Pada kenyataannya belum tentu selaras, misal mereka ingin sistem atau program ideal tetapi terlalu mahal dan tidak menambah laba atau nilai bagi perusahaan.
Penyusunan Anggaran
Anggaran yang diajukan ke pusat administrasi dan pendukung biasanya terdiri dari sejumlah pengeluaran, setelah anggaran yang diajukan dibandingkan dengan seluruh pengeluaran pada tahun bersangkutan.
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Permasalahan Pengendalian
Kesulitan Menghubungkan Hasil Dengan Inputnya. Hasil dari aktivitas penelitian dan pengembangan (hak paten, produk baru atau proses baru) sangat sulit diukur kuantitasnya. Karena hasil litbang bentuknya setengah nyata.
Tidak Adanya Keselarasan Tujuan. Orang-orang yang bekerja di dalam penelitian sering tidak memiliki pengetahuan mengenai bisnis untuk menentukan arah kebijakan dalam sektor penelitian secara optimum.
Rangkaian Kesatuan Penelitian dan Pengembangan
Aktivitas-aktivitas litbang merupakan satu rangkaian. Penelitian dasar merupakan pangkal sedangkan pengujian produk merupakan ujungnya. Penelitian dasar memiliki dua ciri, yaitu:
  1. Tidak terencana.
  2. Ada jarak yang lama antara penelitian dan pengenalan produk dengan berhasil.
Program Litbang
Program litbang terdiri dari serangkaian program ditambah pekerjaan yang tidak direncanakan. Penilaian sering dilakukan oleh komite peneliti yang terdiri dari CEO, direktur penelitian,manajer produksi, dan pemasaran.
Anggaran Tahunan
Penyusunan anggaran tahunan menjamin agar biaya yang dikeluarkan tidak melebihi jumlah yang dianggarkan tanpa sepengetahuan manajemen. Perubahan-perubahan yang penting dalam penganggaran harus disetujui oleh pihak manajemen sebelum disahkan.
Pengukuran Kinerja
Biasanya terdapat dua macam laporan. Yang pertama, laporan yang membandingkan perkiraan terakhir mengenai biaya keseluruhan dengan jumlah masing-masing proyek yang sedang berjalan. Yang kedua laporan, laporan yang membandingkan pengeluaran yang dianggarkan dengan pengeluaran yang sesungguhnya pada masing-masing pusat pertanggungjawaban.
Pusat Pemasaran
Dikelompokkan atas dasar dua akivitas, yaitu:
a. Aktivitas Logistik adalah kegiatan memindahkan barang dari perusahaan ke pelanggannya dan pada saat menagihnya. Aktivitas ini mencakup transportasi ke pusat distribusi, pergudangan, pengapalan dan pengiriman, pengajuan rekening, dan penagihan.
b. Aktivitas Pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam usahanya memperoleh pesanan. Aktivitas ini meliputi pengujian pemasaran; pembentukan, pelatihan dan pengawasan terhadap tugas penjualan; iklan dan promosi penjualan.

No comments:

Post a Comment