Thursday, May 19, 2011

PUSAT LABA

Ketika kinerja keuangan suatu pusat pertanggungjawaban diukur berdasarkan laba yang dihasilkan, maka pusat ini disebut pusat laba . Laba adalah selisih pendapatan dan biaya.
Pertimbangan Umum
Organisasi fungsional adalah organisasi yang melaksanakan fungsi produksi dan fungsi pemasaran oleh unit organisasi yang terpisah .Jika unit organisasi melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap fungsi produksi dan pemasaran, disebut divisionalisasi.
Kondisi untuk Mendelegasikan Pertanggungjawaban Laba
Keputusan manajemen untuk meningkatkan biaya dengan harapan akan mendatangkan laba, keputusan ini disebut expense/revenue trade-off. Contohnya adalah tambahan biaya iklan diharapkan akan menaikkan penjualan. Ada 2 kondisi untuk mendelegasikan pertanggungjawaban laba:
1. Manajer harus memiliki akses ke informasi relevan yang dibutuhkan dalam membuat keputusan.
2. Harus ada cara untuk mengukur efektivitas atau suatu trade-off atas keputusan yang dibuat manajer.
Keuntungan Pusat Laba
1. Kualitas keputusan dapat meningkat karena keputusan dibuat oleh manajer yang paling dekat dengan poin keputusannya.
2. Kecepatan dalam membuat keputusan operasional dapat meningkat karena mereka tidak perlu persetujuan kantor pusat.
3. Manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian sehingga mereka dapat lebih fokus pada isu yang lebih luas.
4. Manajer divisi lebih bebas berkreasi dan berinisiatif.
5. Karena pusat-pusat laba adalah perusahaan independen, sehingga memberikan dasar pelatihan yang sempurna bagi manajemen umum . Para manajer mendapat banyak pengalaman dalam mengelola semua area fungsional, dan manajemen tingkat tinggi lebih berkonsentrasi pada potensi kerja yang lebih tinggi.
6. Kesadaran untuk memperoleh laba dapat ditingkatkan, karena para manajer bertanggung jawab atas laba, sehingga akan selalu mencari jalan untuk berusaha untuk meningkatkan labanya.
7. Pusat laba memudahkan seorang manajemen puncak memperoleh informasi tentang profitabilitas komponen – komponen perusahaan.
8. Pusat laba didorong untuk meningkatkan kinerja kompetitif.
Kelemahan Pusat Laba
1. Dalam sistem desentralisasi, manajemen puncak akan kehilangan pengendalian karena hanya mengandalkan laporan pengendalian manajemen.
2. Jika manajemen kantor pusat lebih mampu atau memiliki informasi yang lebih akurat, maka kualitas keputusan yang diambil manajer unit bisnis akan berkurang.
3. Perselisihan (friksi) antar manajer pusat laba akan terjadi berkaitan dengan penentuan harga transfer, dan pengalokasian biaya bersama.
4. Terjadi kompetisi antar unit–unit organisasi sebagai satu unit fungsional yang bekerja sama.
5. Divisionalisasi mengakibatkan tambahan biaya karena ada tambahan manajemen, staf dan bagian pencatatan.
6. Kompetensi para manajer umum dapat hilang pada organisasi fungsional karena tidak adanya kesempatan mengembangkan keahliannya.
7. Lebih menekankan profitabilitas jangka pendek
8. Belum adanya sistem yang memuaskan untuk menjamin laba dari setiap pusat laba bisa mengoptimumkan laba perusahaan secara keseluruhan

Unit Bisnis sebagai Pusat Laba

Kebanyakan unit bisnis diperlakukan sebagai pusat laba karena bertanggungjawab atas pengembangan produk, fungsi produksi dan fungsi pemasaran, tetapi wewenang manajer unit bisnis dibatasi oleh berbagai hal.
Batasan pada Wewenang Unit Bisnis
Untuk merealisasikan manfaat konsep pusat laba adalah manajer unit bisnis harus otonimi sebagai presiden dari perusahaan yang independen.
· Batasan dari Unit Bisnis lain
Masalah utama akan terjadi ketika suatu unit bisnis harus berurusan dengan unit bisnis yang lain, sehingga ada 3 keputusan yang harus dilakukan yaitu:
1. Keputusan produk (barang /jasa apa yang harus dibuat dan dijual)
2. Keputusan pemasaran (bagaimana, dimana dan berapa banyak barang/jasa yang akan dijual)
3. Keputusan sumberdaya (bagaiman mendapatkan atau memproduksi barang/jasa)
· Batasan dari Manajemen Korporat
Ada tiga hambatan yaitu:
1. Pertimbangan strategi, misal keuangan, aktivitas produksi dan pemasaran, kualitas produk
2. Keseragaman yang diperlukan, misal kebijakan, etika, pemilihan pemasok, dan komputer
3. Economies of centralization, misal masalah yang timbul akibat struktur desentralisasi

Pusat Laba Yang Lain

Unit–unit Fungsional

Unit fungsional terdiri dari beberapa sub unit yaitu:
· Pemasaran. Aktivitas pemasaran dapat dijadikan sebagai pusat laba dengan membebankan biaya dari produk yang terjual. Harga transfer didasarkan pada biaya standar, tidak boleh biaya sesungguhnya.
· Produksi. Aktivitas produksi biasanya merupakan pusat biaya (expenses center), dengan penilaian atas kinerja manajemen dibandingkan dengan biaya standard dan anggaran overhead.. Jika diperlakukan sebagai pusat laba, maka pendapatan akan dikredit sebesar harga jual produk dikurangi taksiran biaya pemasaran. Beberapa penulis mengatakan unit produksi tidak dijadikan pusat laba, kecuali menjual hasil produksinya dalam jumlah besar kepada konsumen luar.
· Unit Pendukung dan Jasa. Unit pemeliharaan, teknologi informasi, transportasi, konsultan layanan konsumen dapat dijadikan sebagai pusat laba, dengan membebankan jasa yang diberikan kepada konsumen (pusat laba lain), sehingga minimum pendapatan sama dengan biayanya.
· Organisasi lainnya. Suatu perusahaan yang mempunyai cabang dan bertanggung jawab terhadap pemasaran produk perusahaan dapat dijadikan pusat laba. Pengukuran kinerja dengan cara ini menjadi yang terbaik untuk memotivasi dalam menghasilkan laba yang tinggi.

Mengukur Profitabilitas

Terdapat dua jenis pengukuran profitabilitas yaitu:
· Kinerja manajemen memiliki fokus pada hasil kerja manajer. Pengukuran ini menggunakan perencanaan, koordinasi dan pengendalian aktivitas pusat laba setiap hari
· Kinerja ekonomi berfokus pada bagaimana kinerja pusat laba sebagai suatu entitas ekonomi sehingga dapat mencapai atau memenuhi anggaran laba
Jenis–jenis Ukuran Profitabilitas
1) Contribution Margin (Laba Kontribusi)
Laba kotribusi menunjukkan rentang antara laba dengan biaya variabel. Alasan utama penerapan laba kotribusi adalah biaya tetap merupakan biaya yang tidak dapat dikendalikan oleh manajer, sehingga fokusnya adalah bagaimana memaksimalkan laba kotribusi yaitu dengan memperbesar jarak antara pendapatan dengan biaya variabel.
2) Direct Profit (Laba Langsung Divisi)
Laba langsung mencerminkan kontribusi pusat laba terhadap overhead umum dan laba perusahaan. Ukuran ini menggabungkan seluruh biaya pusat laba baik yang dapat ditelusuri dan yang tidak.
3) Controllable Profit (Laba Terkendali Divisi)
Biaya-biaya kantor pusat dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu: dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan. Biaya yang terkendalikan adalah biaya yang dapat dikendalikan dan ditelusuri pada divisi yang bersangkutan oleh manajer pusat laba.
4) Income Before Tax (Laba Sebelum Pajak)
Dasar pengalokasian ini menunjukan jumlah relatif biaya yang terjadi pada masing – masing pusat laba. Ada 2 alasan penerapan alokasi ini yaitu:
a) Biaya yang terjadi oleh kantor pusat seperti biaya pada bagian akuntansi & administrasi tidak dapat diawasi manajer pusat laba. Oleh karena itu biaya tidak dimasukkan karena tidak dapat dikendalikan.
b) Kesulitan dalam hal menemukan metode yang tepat untuk mengalokasikan biaya kantor pusat yang benar – benar berhubungan dengan pusat laba.
Tujuan dari penerapan alokasi ini adalah untuk menyadarkan kepada manajer pusat laba bahwa biaya yang dialokasikan tersebut untuk mendukung operasional perusahaan secara keseluruhan, sehingga tanpa adanya kontribusi laba dari pusat laba maka perusahaan tidak bisa mengoperasikan perusahaan.
5) Net Income (Laba bersih)
Dengan cara ini, perusahaan mengukur kinerja pusat laba dari jumlah laba bersih setelah pajak. Ada dua alasan kenapa cara ini dipakai:
a) Pada banyak situasi, laba setelah pajak ini merupakan prosentase yang tetap dari laba sebelum pajak, sehingga tidak mempunyai pengaruh pada pajak perusahaan.
b) Pada banyak kondisi, banyak keputusan yang mempunyai pengaruh terhadap pajak penghasilan dibuat oleh kantor pusat dan diyakini bahwa manajer pusat laba hendaknya tidak mempertimbangkan hal ini dalam pengambilan keputusan.
Pendapatan
Memilih suatu metode yang tepat dalam pengakuan pendapatan adalah sesuatu yang penting. sehingga apakah sebaiknya pendapatan dicatat ketika ada pesanan atau ketika pesanan dikirimkan atau justru pada saat uang diterima secara tunai?
Untuk menentukan keputusan yang tepat, perlu ada keterkaitan dengan pendapatan yang biasanya telah ditentukan. Dalam situasi tertentu, kesuksesan suatu penjualan ternyata ditentukan juga oleh pusat laba; idealnya; setiap pusat laba dapat memberikan piutang yang tepat untuk setiap transaksi.
Banyak perusahaan tidak memberikan perhatian lebih terhadap penyelesaian yang berkaitan dengan masalah pendapatan. Perusahaan–perusahaan ini hanya mencoba untuk mengidentifikasi seluruh pendapatan yang dapat dipertanggungjawabkan dan sudah semestinya para personil yang berada dibagian penjualan tidak hanya bekerja untuk diri mereka sendiri tetapi juga untuk kepentingan perusahaan. Terkadang ada beberapa perusahaan lain yang mencoba untuk menyelesaikan pertanggungjawabannya terhadap penjualannya dengan cara memberikan piutang kepada unit bisnis yang ditanganinya termasuk produk-produknya, penyesuaian terhadap komisi yang akan diberikan kepada broker atau fee yang pas.
Pertimbangan Manajemen
Setiap jenis pengukuran profitabilitas yang telah ditampilkan pada tabel diatas telah digunakan oleh beberapa perusahaan. Sebagian besar perusahaan di Amerika Serikat termasuk didalamnya ada beberapa perusahaan yang mendiskusikan biaya – biaya tersebut pada saat mengevaluasinya bersama para manajer perusahaan,sehingga mereka berpikir apakah ini sudah cukup terkendali atau tidak.
Akan tetapi banyak juga dari mereka yang cukup bingung dalam mengukur kinerja para manajer pusat laba yang ternyata gagal dalam memisahkan antara pegukuran yang dilakukan oleh para manajer dengan pengukuran secara ekonomis pada pusat laba. Jika suatu pengukuran hanya dilakukan sendiri oleh manajer, maka penyelesaiannya pun akan menjadi jelas. Para manajer seharusnya mengukur kembali point–point penting yang berpengaruh, itu pun jika mereka memiliki wewenang penuh dalam proses pengendalian tersebut. Para manajer sebaiknya juga mengukur dengan menggunakan dasar sesudah pajak dan ini pun hanya akan menjadi tolok ukur jika jumlah pajak yang mereka bayar berpengaruh besar terhadap proses pengukuran dan yang terpenting beberapa item yang tidak memiliki pengaruh besar seperti fluktuasi mata uang sebaiknya dihilangkan.
Pada akhirnya dengan munculnya berbagai macam analisis akan selalu menjadi hal yang penting dalam mengevaluasi kinerja manjemen.

No comments:

Post a Comment