Tuesday, December 8, 2009

“Teman VS Nilai”

Setiap orang pasti dilahirkan dengan karakter berbeda-beda, lalu perbedaan itu menyatu dalam suatu persahabatan. Sangatlah indah bila dengan perbedaan itu kita dapat saling melengkapi satu dengan yang lain dalam persahabatan. Tapi pernahkah kamu mengalami keadaan ketika kamu harus meninggalkan sahabatmu bertahun-tahun karena suatu kejadian kecil??
Sejak SMA kalian sering menghabiskan waktu senggang bersama, melakukan hal gila bersama hingga menangis bersama pula. Tapi, lama-lama kamu merasa bahwa dia telah berubah tidak seperti yang kamu kenal sebelumnya. Kamu jadi sering menemaninya ‘minum-minum’ sampai mabuk, bahkan ‘membantunya’ berbohong pada ibunya saat dia sering menginap dirumah pacarnya. Dan lama-lama kamu pun merasa bosan berada dalam keadaan seperti itu, lalu lama-lama kamu mulai menjauh setelah dia marah gara-gara mendengar nasehatmu. Walaupun nasehat itu untuk kebaikan dirinya.
Kamu menyadari jika persahabatan harus didasari nilai yang harus disepakati bersama. Untuk apa bersahabat tapi hatimu tidak tulus menerimanya?? Ingat, apapun yang terjadi disekelilingmu, termasuk peer pressure, tetaplah konsisten dengan nilai-nilai yang telah kamu pegang sebelumnya. Bisa saja kamu dianggap aneh tapi percaya deh, success and freedom can only come by being true to you own values.
Apa yang harus kamu lakukan??
Kamu pasti memilih orang lain sebagai sahabat yang memiliki persamaan mendasar dengannya, dari segi gaya hidup, status sosial, atau nilai lain yang lebih prinsipal.
Misalnya, kemungkinan besar wanita yang suka clubbing pasti memilih kaum clubbers juga sebagai sahabatnya. Dengan berjalannya waktu, terutama di usia awal 20-an, seseorang baru akan menemukan jati dirinya yang sesungguhnya. Saat itu dia akan mengadopsi nilai-nilai baru yang cocok dengan dirinya. Apabila ternyata sahabatnya tidak bisa menerima nilai baru yang dia adopsi tersebut, dia bisa saja meninggalkan sahabatnya karena merasa tidak ada kecocokan, lalu membentuk geng baru tanpa sahabatnya. Apabila kamu mengalami keadaan seperti itu, janganlah jauhi dia seperti musuh tetapi biarkan sahabatmu meng-explore dirinya. Akan ada saatnya ketika dia bisa mengerti perhatianmu dan sadar telah menyakiti hatimu. Dan saat itu dia akan mengubah kebiasaan buruknya demi dirimu. So, jangan takut untuk berpegang pada nilai yang kamu yakini benar!!! Tetaplah konsisten guys...

No comments:

Post a Comment